Takasitau dari Berbagai Sumber
Limbah Nuklir Israel yang Mematikan dIbuang Ke wilayah dekat pemukiman di West Bank, Palestina, yaitu di Hebron dan Bani Na'im. Laporan ini baru diterbitkan pada 15 Februari 2024 oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Berdasarkan laporan Dewan Hak Asasi Manusia PBB. yang diungkap oleh organisasi AIPAC Reject bahwa pembuangan limbah Nuklir Israel di Perbukitan Hebron Selatan (berdasarkan saksi bulan Februari 1989). Menurut laporan penduduk desa di wilayah tersebut, Israel mengubur limbah nuklirnya dekat dengan kota-kota Palestina atau di daerah sepanjang garis hijau, dimana Israel berencana untuk mundur dari wilayah tersebut sebagai imbalan atas daerah lain jika resolusi konflik Israel-Palestina ingin diambil di masa depan. Penduduk desa Beit al-Roush mengatakan bahwa, pada tahun 1989, mereka melihat truk menuju pegunungan diikuti oleh truk pengaduk semen. Truk-truk itu kemudian dikubur utuh, kata mereka. Setelah itu, warga menyadari adanya peningkatan kasus kanker.
Berita Medium, 15 Juni 2024, memberitakan bahwa Israel dituduh membuang limbah nuklir di wilayah Palestina, khususnya di wilayah Hebron di Tepi Barat, yang menyebabkan tingginya angka kanker, kecacatan, dan kelainan bentuk di kalangan penduduk setempat. Di bulan Desember 2021, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menuduh pendudukan Israel mengubur limbah nuklir berbahaya seperti minyak yang terbakar, limbah kimia dan elektronik, dan lainnya di wilayah Palestina, namun tidak ada tindakan apapun. “Ada 6.251 pasien kanker, persentase yang tinggi dibandingkan negara tetangga,” jelas Shtayyeh.
Menurut penelitian, Kota Yatta di provinsi Hebron terkontaminasi radioaktif cesium-137 dan uranium, dengan konsentrasi tertinggi ditemukan secara global. Cesium-137 merupakan produk fisi nuklir dan dapat mencemari lingkungan melalui bahan bakar nuklir bekas, kecelakaan, dan kebocoran reaktor. Reaktor nuklir Dimona yang sudah tua di Israel, salah satu yang terbesar di Timur Tengah, diduga menjadi sumber utamanya. Otoritas Palestina menuduh Israel menggunakan 98 tempat pembuangan sampah di Tepi Barat yang diduduki untuk membuang limbah kimia, elektronik, dan padat, selain limbah nuklir. Polusi ini diyakini menjadi faktor utama tingginya angka kanker di wilayah selatan Hebron.
Lebih lanjut sejumlah (Maret 2014) warga di kawasan Bani Naim di wilayah Kegubernuran Hebron, menyatakan dari keterangan saksi mata, bahwa lebih dari sepuluh tahun yang lalu, tentara Israel mengubur tong-tong di sebuah gua di gurun Bani Naim - setelah itu gua tersebut ditutup dengan beton bertulang. Akses menuju kawasan tersebut masih dibatasi oleh tentara Israel. Warga meyakini kawasan tersebut mengandung limbah nuklir berbahaya yang terkubur di tanah mereka.
Dimona Israel adalah salah satu dari sedikit fasilitas nuklir yang tidak tunduk pada inspeksi IAEA (PBB). Telah banyak dilaporkan bahwa Reaktor N Nuklir Dimona Israel mungkin bertanggung jawab atas peningkatan penyakit dan kasus meninggal dunia saat kelahiran di populasi sekitar Palestina.
Reaktor nuklir Dimona Israel merupakan salah satu dari sedikit fasilitas nuklir di dunia yang tidak terkena dampak (dikecualikan) inspeksi keselamatan internasional oleh Badan Energi Atom Internasional, yang bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir dan teknologi senjata, untuk mendorong kerja sama dalam penggunaan energi nuklir secara damai.
Limbah nuklir tingkat tinggi, beberapa di antaranya dapat tetap bersifat radioaktif, dan karenanya mematikan, sampai umur 300.000 tahun lamanya. Normalnya, sebagian besar limbah dikumpulkan dulu di kolam pendingin di pembangkit listrik tenaga nuklir yang ditutup, namun para insinyur dan spesialis limbah bingung bagaimana cara membuangnya secara permanen. Banyak yang percaya bahwa hal ini merupakan sasaran empuk bagi organisasi teroris dan berpotensi menyebabkan bencana tumpahan atau kebakaran. Namun menjadi pertanyaan di kasus ini, limbah radioaktif mematikan justru sengaja dibuang di dekat pemukiman di West Bank Palestina.
Hebron, adalah kota di Tepi Barat, terletak di selatan Perbukitan Yudea di barat daya Yerusalem. Terletak sekitar 930 meter di atas permukaan laut, Hebron telah lama mendapatkan manfaat dari iklim pegunungannya, yang mendorong penanaman pohon buah-buahan dan kebun anggur. Dengan pembuangan limbah uklir di wilayah perbukitan, akan memberi dampak besar pada sumber air yang diambil oleh penduduk, tanah, air, udara dan satwa liar maupun pertanian. Seperti kegubernuran Palestina lainnya, sebagian besar wilayah Kegubernuran Hebron diidentifikasi sebagai wilayah “C” di mana warga Palestina tidak memiliki kendali apa pun atas wilayahnya.
GENERAL ASSEMBLY
Distr.: General 15 February 2024
English only
Human Rights Council
Fifty-fourth session
11 September-13 October 2023
Agenda item 3
Promotion and protection of all human rights, civil, political, economic,
social and cultural rights, including the right to development
Lebih lengkap bisa baca link berikut:
(Takasitau, Jkt 17/08/24 - refined 18/08/24).