Chinese technology advancement: Beijing strives to become automation leader - Al Jazeera
Top 15 Humanoid Robots Coming For Sale In 2025 (PRICE, AI, TECH BREAKDOWN)
Menjajal Robot Humanoid Unitree G1
Dancing, Flipping Robots Entertain Crowd in China's Shenzhen | Gravitas
NVIDIA Just Changed Robotics Forever With GR00T N1 – See It in Action! - New
Robot humanoid (robot manusia) yang dikembangkan di Tiongkok semakin maju, terutama yang populer Robot Unitree, sebelumnya telah dikembangkan terlebih dahulu di Amerika, tercatat: Tesla Optimus (Tesla), Atlas (Boston Dynamics), Digit (Agility Robotics), ketiganya dari AS dan berikutnya dari Tiongkok: Walker (UBTech Robotics) dan Fourier GR-1 (Fourier Intelligence).
Takasitau dari Berbagai Sumber
Masa depan pengembangan robot humanoid cukup menjanjikan, mirip dengan smartphone dengan sistem open source dan integrasi AI.
Secara keseluruhan, ada optimisme bahwa robot humanoid akan berintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya ponsel pintar, tetapi keberhasilannya akan bergantung pada keseimbangan antara inovasi, keamanan, dan manajemen sosial dari dampaknya. Apa pendapat Anda tentang ide ini? Apakah ada aspek spesifik yang Anda yakini akan lebih menonjol? Grok ttg Robot - Smartphone.
Poin-poin penting pada pengembangan Robot humanoid dengan sistem open source dan integrasi AI meliputi:
Robot humanoid dapat berfungsi seperti ponsel pintar, memungkinkan pengguna untuk mengunduh aplikasi atau modul tertentu yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti pendidikan, perawatan kesehatan, atau hiburan, sehingga lebih fleksibel dan terjangkau.
Pendekatan open source akan memungkinkan pengembang global untuk berkontribusi pada perangkat lunak robot, mendorong inovasi tidak hanya dari perusahaan besar, tetapi juga individu atau kelompok kecil yang menciptakan solusi kreatif. NVIDIA Isaac GR00T N1, adalah model robot humanoid pertama di dunia yang bersifat open-source, dikenalkan 18 Maret 2025.
AI akan menjadi pusat dari robot-robot ini, yang mampu beradaptasi dan belajar untuk tugas-tugas tertentu, seperti bantuan medis atau les bahasa, sambil tetap berinteraksi secara alami dengan manusia.
Seperti halnya smartphone, robot humanoid dapat menjadi terjangkau melalui sistem open source, mengurangi biaya pengembangan eksklusif dan memungkinkan produksi massal perangkat keras terstandardisasi.
Sistem open source memiliki risiko, seperti penyalahgunaan untuk tujuan yang berbahaya, sehingga memerlukan peraturan dan langkah-langkah keamanan seperti verifikasi aplikasi untuk mencegah ancaman.
Dengan AI yang terus belajar dan aplikasi yang bervariasi, robot dapat menjadi teman yang lebih pribadi, menyesuaikan dengan kepribadian dan kebutuhan pengguna.
Pintasan Ke Obyek ROBOT HUMANOID:
Perkembangan Robot baik humanoid maupun jenis lainnya semakin pesat, di awali AS, namun terakhir ini Tiongkok mengeluarkan berbagai jenis robot eksperimental maupun yang dijual langsung dengan berbagai fungsi. Robot humanoid, salah satu yang banyak disorot karena menyerupai bentuk manusia dengan dua lengan, dua kaki, dan kepala dengan gerakan melambaikan tangan, berjalan, berlari, bermain kungfu bahkan ada yang terintegrasi dengan AI.
Ada berbagai jenis robot lain yang diklasifikasikan berdasarkan bentuk, fungsi, atau lingkungan operasinya. Robot humanoid (robot manusia) sendiri yang dikembangkan di Tiongkok semakin maju, terutama yang populer robot Unitree, sebelumnya telah dikembangkan terlebih dahulu di Amerika, tercatat: Tesla Optimus (Tesla), Atlas (Boston Dynamics), Digit (Agility Robotics), ketiganya dari AS dan lainnya dari Tiongkok: Walker (UBTech Robotics), Fourier GR-1 (Fourier Intelligence), CyberOne (Xiaomi), SE01 (Engineri).
NVIDIA Isaac GR00T N1, adalah model robot humanoid pertama di dunia yang bersifat open-source dan dapat disesuaikan, dikenalkan oleh NVIDIA pada GTC 2025 pada 18 Maret 2025. Pada puncak acara adalah sesi utama CEO NVIDIA Jensen Huang di acara tahunan Nvidia GTC (GPU Technology Conference) di San Jose, 19 Maret 2025, California, memberi catatan pada pembicaraannya tentang kolaborasi robotnya dan AI yang memberi nilai tambah. Arena yang dipadati pengunjung hingga mencapai sekitar 16.000 orang, Huang memberikan presentasi selama hampir dua jam. Apa yang akan terjadi selanjutnya dalam AI akan hadir di GTC 2025. Bukan hanya teknologinya, tetapi juga orang-orang dan ide-ide yang mendorong AI maju — menciptakan peluang-peluang baru, solusi-solusi baru, dan cara-cara berpikir yang sama sekali baru.
Seperti diberitakan South China Morning Post, 19 Maret 2025, Xpeng mengatakan bahwa industri robotika akan lebih besar dari sektor otomotif dalam beberapa tahun ke depan. meskipun mungkin perlu waktu setengah dekade sebelum robot humanoid tersedia di (skala) rumah tangga. “Mengenai robotika, saya pikir itu mungkin akan menjadi industri masa depan terbesar, lebih besar dari otomotif dalam beberapa hal karena jumlahnya yang besar dan juga skenario utilitas yang dapat digunakan,” kata Brian Gu Hongdi, wakil ketua dan wakil presiden Xpeng, dalam sebuah pengarahan video.
Pencapaian robot saat ini, bisa dilihat pada salah satu robot buatan Engine AI, SE01. Robot Humanoid China ini belajar lebih cepat daripada manusia! Ini bukan hasil CGI. Robot humanoid EngineAI China mempelajari gerakan manusia hampir seketika. Bayangkan aplikasinya di rumah Anda, demikian ulasan Jason Smith dari akun X @ShangguanJiewen.
Sementara, CEO Unitree, XingXing Wang, mengunggah video tarian di Rednote untuk menentang kehebohan bahwa video tarian sebelumnya dibuat dengan teknologi AI atau CGI. Tarian ini ditampilkan di depan cermin dan dengan suara, yang membuatnya 100% nyata.
Salah satu unggahan di youtube: Unitree G1 Robot's Jaw Dropping Kung Fu and Dance Moves – A Must See!, dari akun Youtube channel DPCcars, menuai banyak tanggapan bahwa atraksi yang disebut Robot G1 Unitree itu hasil CGI atau AI.
Update terbaru, akun Youtube: Chris Wabs, menyatakan kalau Kegagalan di Maraton Robot Unitree: mengungkap Realita vs Hype Demo. Beberapa hari yang lalu kami menyaksikan maraton pertama yang menampilkan robot, dan ekspektasi kami sangat tinggi setelah melihat demo Unitree yang berjalan mulus dan bermain kungfu. Sebaliknya, performa di lintasan sangat kikuk, lambat, dan jauh dari video marketing yang telah dipoles.
Berikut ini robot-robot yang sudah dan sedang dikembangkan, beberapa sudah dipensiunkan seperti robot Asimo dari Honda, dan sebagian sudah tahap komersial terutama di China. Link langsung ketopik robot spesifik bisa di klik tautan di atas:
1. Tesla Optimus - Tesla (AS)
2. Atlas - Boston Dynamics (AS)
3. Digit - Agility Robotics (AS)
4. Apollo - Apptronik (AS)
5. Ameca - Engineered Arts (UK)
6. 4NE-1 - NEURA (GER)
7. Unitree G1 - Hangzhou Yushu Technology Co (China)
8. Walker - UBTECH ROBOTICS (China)
9. GR-2 - Fourier Intelligence (China)
10. CyberOne - Xiaomi (China)
11. SE01 - Engine AI (China)
12. IRON - XPENG (China)
13. PUDU D9 - Pudu Robotics (China)
14. Booster T1 - Booster Robotic (China)
15. ASIMO - HONDA (JPN) - pensiun
16. Isaac GR00T N1 - NVIDEA (AS)
17. Surena 4 - CAST (Iran)
Inovasi & Teknologi pada Robot
Perkembangan varian robot di Tiongkok dibuat berdasarkan fungsi lebih spesifik, namun tidak menyerupai penuh robot humanoid, sebagai contoh hanya menampilkan sebagian tubuh saja, misal muka untuk berinteraksi dengan komunikasi suara.
Selain robot humanoid, juga banyak dikembangkan robot lain dengan berbagai kegunaan. Jenis-jenis robot selain humanoid beserta penjelasan singkat, berdasarkan perkembangan teknologi hingga Maret 2025 dan sumber-sumber seperti IEEE, laporan industri, serta contoh nyata, jenis dan beberapa fungsinya dalam artikel terpisah (on going).
Inovasi dan teknologi yang akan diterapkan pada robot humanoid di masa depan akan sangat dipengaruhi oleh tren saat ini dalam kecerdasan buatan (AI), robotika, material canggih, dan kebutuhan manusia. Berdasarkan perkembangan teknologi hingga Maret 2025, laporan dari sumber-sumber terpercaya (seperti Xinhua, IEEE, dan perusahaan robotik terkemuka), serta proyeksi para ahli, berikut adalah beberapa inovasi dan teknologi yang kemungkinan besar akan diterapkan pada robot humanoid dalam 5-20 tahun ke depan:
1. Kecerdasan Buatan (AI) yang Lebih Canggih
Inovasi: AI generatif multimodal (teks, gambar, suara) dan pembelajaran berbasis reinforcement learning (RL) yang lebih adaptif.
Penerapan: Robot humanoid akan mampu memahami konteks kompleks, beradaptasi dengan lingkungan baru tanpa pelatihan ulang, dan berkomunikasi secara alami seperti manusia. Misalnya, mereka bisa menjawab pertanyaan ambigu atau belajar tugas baru hanya dengan mengamati manusia.
Contoh: Model seperti GPT atau Grok (dari xAI) bisa diintegrasikan untuk interaksi verbal dan pengambilan keputusan otonom yang lebih baik.
Dampak: Robot seperti Unitree G1 atau Tesla Optimus bisa menjadi asisten pribadi yang benar-benar otonom, bukan sekadar alat yang dikendalikan.
2. Sistem Penggerak dan Aktuator yang Lebih Efisien
Inovasi: Aktuator berbasis otot buatan (artificial muscles) atau motor listrik ultra-ringan dengan efisiensi energi tinggi.
Penerapan: Robot akan memiliki gerakan yang lebih halus, kuat, dan hemat energi, menyerupai manusia atau hewan. Teknologi ini juga memungkinkan robot berjalan lebih lama tanpa pengisian ulang.
Contoh: Penelitian di Tiongkok (misalnya oleh USTC) sedang mengembangkan material elektroaktif untuk menggantikan motor tradisional, sementara MIT dan ETH Zurich fokus pada otot sintetis berbasis polimer.
Dampak: Robot seperti Unitree H1 bisa meningkatkan kecepatan dan daya tahan, mendekati kemampuan biologis.
3. Sensor dan Persepsi Lingkungan yang Lebih Tajam
Inovasi: Integrasi LiDAR 4D, kamera hyperspectral, dan sensor taktil (sentuhan) berbasis kulit elektronik.
Penerapan: Robot akan "melihat" dan "merasakan" dunia dengan lebih baik, memungkinkan navigasi di lingkungan yang sangat kompleks (misalnya, di tengah kerumunan atau medan bencana) serta manipulasi benda kecil dengan presisi tinggi.
Contoh: Unitree sudah menggunakan LiDAR 3D pada H1, tetapi LiDAR 4D (dengan data waktu) akan meningkatkan akurasi. Kulit elektronik dari Tsinghua University bisa memberi robot sensitivitas sentuhan seperti manusia.
Dampak: Robot seperti Fourier GR-1 bisa digunakan untuk operasi bedah atau penyelamatan dengan ketepatan luar biasa.
4. Material dan Desain Biomimetik
Inovasi: Penggunaan material ringan seperti karbon fiber, graphene, atau polimer fleksibel yang meniru struktur biologis.
Penerapan: Robot akan lebih ringan, tahan lama, dan mampu menahan benturan. Desain biomimetik (terinspirasi dari tubuh manusia atau hewan) juga akan meningkatkan estetika dan fungsi.
Contoh: Penelitian di China (misalnya oleh Harbin Institute of Technology) sedang mengembangkan material adaptif untuk robotika. Boston Dynamics juga bereksperimen dengan desain yang lebih organik.
Dampak: Robot seperti Jia Jia atau Walker bisa memiliki kulit sintetis yang lebih realistis dan tahan lama.
5. Integrasi dengan Internet of Things (IoT) dan 5G/6G
Inovasi: Konektivitas real-time dengan latensi rendah melalui jaringan 6G dan sinkronisasi dengan perangkat pintar.
Penerapan: Robot humanoid akan menjadi pusat kendali rumah atau pabrik pintar, mengoordinasikan perangkat lain dan mengakses data cloud untuk tugas kompleks.
Contoh: Di Tiongkok, Huawei dan Unitree berkolaborasi untuk mengintegrasikan 5G pada robot, dan 6G (diharapkan 2030) akan meningkatkan kecepatan pemrosesan data.
Dampak: Robot seperti Xiaoi atau PM01 bisa berpatroli dan melapor secara instan ke sistem keamanan kota.
6. Energi dan Daya Tahan
Inovasi: Baterai solid-state, pengisian nirkabel, atau bahkan tenaga surya/hidrogen mini.
Penerapan: Robot akan beroperasi lebih lama tanpa perlu pengisian ulang sering, cocok untuk misi jarak jauh atau tugas 24/7.
Contoh: Penelitian baterai solid-state di China (CATL) dan Jepang (Toyota) sedang maju pesat, dengan potensi aplikasi pada robotika.
Dampak: Unitree H1 atau STAR1 bisa digunakan untuk eksplorasi luar angkasa atau daerah terpencil.
7. Kemampuan Emosional dan Interaksi Sosial
Inovasi: Pengenalan emosi berbasis AI, simulasi ekspresi wajah, dan pembelajaran empati.
Penerapan: Robot akan lebih responsif terhadap emosi manusia, membangun ikatan sosial, dan cocok untuk perawatan lansia atau pendidikan anak.
Contoh: Jia Jia dari USTC sudah menunjukkan ekspresi dasar, tetapi masa depan akan membawa simulasi emosi yang lebih dalam, seperti yang ditargetkan oleh perusahaan Jepang (SoftBank) dan Tiongkok.
Dampak: Robot seperti WMDOLL AI Doll bisa menjadi pendamping sosial yang lebih meyakinkan.
8. Autonomi dan Kolaborasi Multi-Robot
Inovasi: Algoritma swarm intelligence dan sistem otonomi penuh.
Penerapan: Robot humanoid akan bekerja sama dalam kelompok untuk tugas besar (misalnya, konstruksi atau penyelamatan) atau beroperasi sepenuhnya tanpa supervisi manusia.
Contoh: Unitree G1 sudah merilis dataset untuk kolaborasi penelitian, dan proyek di Tiongkok (seperti dari Shanghai Jiao Tong University) mengejar swarm robotics.
Dampak: Robot seperti Digit atau GR-1 bisa membentuk tim untuk misi kompleks.
Proyeksi Masa Depan
2025-2030: Fokus pada peningkatan AI, sensor, dan efisiensi energi. Robot akan mulai masuk ke rumah tangga dan industri secara massal.
2030-2040: Integrasi teknologi biomimetik dan emosi akan membuat robot hampir tak terpisahkan dari kehidupan manusia, mungkin menyerupai karakter fiksi seperti di film I, Robot.
Tiongkok: Sebagai pemimpin robotika (dengan dukungan "Made in China 2025"), negara ini kemungkinan akan mendorong inovasi di atas, terutama melalui perusahaan seperti Unitree, UBTech, dan institusi seperti USTC.
Inovasi dan teknologi yang akan diterapkan pada robot humanoid di masa depan akan sangat dipengaruhi oleh tren saat ini dalam kecerdasan buatan (AI), robotika, material canggih, dan kebutuhan manusia. Berdasarkan perkembangan teknologi hingga Maret 2025, laporan dari sumber-sumber terpercaya (seperti Xinhua, IEEE, dan perusahaan robotik terkemuka), serta proyeksi para ahli, berikut adalah beberapa inovasi dan teknologi yang kemungkinan besar akan diterapkan pada robot humanoid dalam 5-20 tahun ke depan.
Baru-baru ini, seperti dikutip dari MSN 22/03/25, Zhangjiang Group bermitra dengan Pusat Inovasi Robot Humanoid Nasional dan Lokal Shanghai untuk membangun pusat robotika seluas 5.000 meter persegi. Awalnya, fasilitas tersebut akan melatih lebih dari 100 robot humanoid secara bersamaan, dengan tujuan untuk memperluas kapasitasnya menjadi 1.000 robot pada tahun 2027.
Goldman Sachs Research memproyeksikan pasar global untuk robot humanoid akan mencapai sekitar $38 miliar pada tahun 2035, didorong oleh kemajuan pesat dalam kecerdasan buatan.
(Takasitau, Jkt 18/03/25 - refined 20/03/25 - update 1 30/03/25 -updated 2 25/04/25)
Optimus - Gen 2 | Tesla

Optimus, yang juga dikenal sebagai Tesla Bot, adalah robot humanoid yang dikembangkan oleh Tesla, Inc., yang diperkenalkan oleh CEO Elon Musk pada 19 Agustus 2021. Tujuannya adalah untuk membantu manusia dengan tugas-tugas yang berulang, berbahaya, atau membosankan, seperti pekerjaan pabrik, pengiriman paket, menyiram tanaman, dan mengasuh anak. Musk yakin Optimus dapat menjadi lebih penting daripada bisnis kendaraan Tesla, membayangkan masa depan di mana robot membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup.
Sejak diperkenalkan, telah terjadi beberapa pengembangan. Pada tahun 2021, Optimus diperkenalkan sebagai sebuah konsep dengan demonstrasi seseorang dalam kostum robot. Pada September 2022, Tesla memamerkan prototipe awal yang dapat berjalan lambat dan menggerakkan lengannya. Pada tahun 2023, generasi kedua, Optimus Gen 2, diperkenalkan, yang menampilkan desain yang lebih ramping dan gerakan yang lebih baik. Pada Oktober 2024, ia diperlihatkan berinteraksi dengan pengunjung, menyajikan minuman, dan melakukan tugas-tugas di sebuah pabrik.
Optimus berukuran sekitar 173 cm dan berat antara 57-73 kg, mampu mengangkat 68 kg dan membawa 20 kg. Ia memanfaatkan teknologi AI canggih untuk pengenalan objek dan navigasi. Musk memperkirakan biaya produksi antara $20.000 dan $30.000, dengan produksi massal yang direncanakan pada tahun 2025 dan potensi penjualan eksternal pada akhir tahun 2025.
Meskipun banyak yang memuji kemajuan Tesla, beberapa ahli tetap skeptis tentang kemampuannya dibandingkan dengan robot lain seperti Atlas dari Boston Dynamics. Optimus bertujuan untuk meningkatkan efisiensi industri dan kehidupan sehari-hari. Namun, jadwal rilis komersial dan potensi penuhnya masih belum pasti karena sifat proyek yang ambisius dan tantangan teknis yang ada.
New Fully Electric Atlas Robot Revealed by Boston Dynamics

Robot Atlas dari Boston Dynamics adalah robot humanoid yang sangat canggih dan dinamis. Robot ini awalnya dikembangkan untuk tugas pencarian dan penyelamatan dengan dukungan dari DARPA dan debut publiknya pada 11 Juli 2013. Versi awalnya menggunakan sistem hidrolik, namun pada April 2024, versi terbaru beralih ke desain bertenaga listrik untuk efisiensi yang lebih baik.
Atlas dirancang untuk mobilitas tinggi dan manipulasi tubuh penuh. Dengan sistem kontrol canggih, robot ini dapat melakukan gerakan kompleks seperti berlari, melompat, dan parkour. Versi terbaru menunjukkan kemampuan yang mungkin lebih baik daripada manusia dalam hal kekuatan dan keseimbangan.
Versi awal Atlas memiliki tinggi sekitar 1,8 meter dan berat 82 kg, sedangkan versi listrik lebih ringan dan terbuat dari material seperti titanium. Dilengkapi dengan sensor LiDAR dan kamera stereo, robot ini dapat menyesuaikan gerakannya dengan lingkungan.
Atlas dioptimalkan untuk tugas-tugas di industri, seperti konstruksi dan manufaktur, serta dapat bekerja secara otonom. Robot ini juga menggunakan AI dan pembelajaran mesin untuk beradaptasi secara real-time. Selain itu, Atlas menjadi populer dalam budaya, terlihat dalam video viral yang menunjukkan sisi menyenangkannya. Boston Dynamics terus berinovasi dengan robot ini untuk mengubah cara kerja di berbagai industri.
The Future Of Robotics: Digit By Agility Robotics

Robot Digit, yang dikembangkan oleh Agility Robotics, adalah robot humanoid yang dirancang untuk tugas-tugas di lingkungan manusia, khususnya logistik dan penanganan material. Agility Robotics adalah perusahaan yang berbasis di Oregon yang didirikan pada tahun 2015 sebagai spin-off dari Oregon State University. Digit berevolusi dari proyek sebelumnya yang disebut Cassie, robot bipedal tanpa tubuh bagian atas, dan diubah menjadi Digit pada tahun 2017. Tujuannya adalah untuk menciptakan robot yang dapat berjalan seperti manusia dan melakukan tugas-tugas praktis di dunia nyata.
Digit tingginya sekitar 1,75 meter dan beratnya sekitar 63,5 kilogram, dapat mengangkat hingga 15,9 kilogram dan memiliki lengan fleksibel dengan efektor ujung khusus untuk tugas-tugas seperti memindahkan kotak-kotak di gudang. Versi terbaru Digit, yang diperbarui pada tahun 2023, mencakup kepala dengan mata LED untuk interaksi yang lebih baik dengan manusia dan fungsionalitas yang ditingkatkan untuk tugas-tugas logistik.
Digit beroperasi secara otonom di lingkungan yang kompleks, memanfaatkan LIDAR dan kamera stereo untuk navigasi. Ia dapat berjalan di permukaan yang tidak rata, menaiki tangga, dan menghindari rintangan, sehingga dapat beradaptasi dengan infrastruktur yang ada. Digit memiliki daya tahan baterai lebih dari 16 jam dan dapat mengisi ulang dayanya sendiri di stasiun dok.
Secara komersial, Digit membuat dampak yang signifikan dengan mulai bekerja di fasilitas GXO Logistics di Georgia pada tahun 2024, menjadikannya sebagai robot humanoid pertama yang digunakan dalam operasi logistik nyata. Kolaborasi ini mengikuti model Robot-as-a-Service. Selain itu, Amazon telah menguji Digit untuk tugas daur ulang sejak tahun 2023, meskipun detail tentang kemitraan tersebut belum jelas. Agility Robotics mengumumkan kemitraan dengan Schaeffler Group pada bulan November 2024 untuk menyebarkan Digit di 100 pabrik pada tahun 2030.
Pada tahun 2023, Agility membuka RoboFab, fasilitas produksi massal pertama untuk robot humanoid di Salem, Oregon, dengan kapasitas untuk memproduksi 10.000 unit Digit setiap tahunnya. Digit diakui sebagai inovasi penting, ditampilkan dalam "200 Penemuan Terbaik Tahun 2024" versi Majalah Time, dan terkenal karena potensinya untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja dalam bidang logistik dan manufaktur. Dengan kemajuan berkelanjutan dalam AI, Digit terus diperbarui untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan adaptasinya sebagai salah satu robot humanoid tercanggih yang digunakan saat ini.
Apollo: The Innovative Humanoid Robot from Apptronik (prototype)

Robot Apollo dari perusahaan Apptronik (Austin) itu muncul sebagai bagian dari kehadiran Texas Instruments di pameran tersebut. Humanoid itu memanfaatkan beberapa modul milik raksasa semikonduktor yang berkantor pusat di Dallas itu secara internal, namun ada keterlibatan Mercedes-Benz Group AG. Terakhir, Jabil (NYSE: JBL), pemimpin global dalam solusi rekayasa, manufaktur, dan rantai pasokan, telah mengumumkan kerja sama percontohan dan strategis untuk membangun robot humanoid Apollo dan mengintegrasikannya ke dalam operasi manufaktur Jabil tertentu.
Pada saat dicoba, pergerakan Apollo lancar, dan robot itu bahkan berpose di depan kamera. Namun, perlu dicatat bahwa ini adalah demo pick-and-place yang sangat terbatas yang hanya ada untuk tujuan demonstrasi. Ini bukan versi robot cerdas dan otonom yang akan digunakan di pabrik. Saat ini masih dalam bentuk prototipe, memiliki tinggi 172,7 cm, berat 72,5 kg, daya baterai 4 jam (run time) dan daya muat 24,9 kg.
I Stopped Underestimating Ameca AI Robot After CES 2025!

Ameca adalah robot humanoid yang dirancang untuk berinteraksi dengan manusia. Robot ini diciptakan oleh Engineered Arts, perusahaan yang berkantor pusat di Falmouth, Cornwall, Inggris Raya. Fitur-fitur Ameca Memiliki kamera sebagai mata dan mikrofon sebagai telinga, Dilengkapi perangkat lunak pengenalan wajah, Memiliki komponen bermotor artikulasi, Memiliki ekspresi wajah yang realistis, Mampu menjawab pertanyaan dari pengunjung.
Youtube Channel - The AI Nexus, berkomentar setelah berinteraksi di CES 2025: 'Anda tidak akan percaya apa yang dapat dilakukan robot humanoid ini sekarang! Masa depan kecerdasan buatan sudah di sini, dan Ameca membawa semuanya ke tingkat yang sama sekali baru'. Dari ekspresi yang mencengangkan hingga interaksi yang sangat mirip manusia, robot AI ini mengubah semua yang kita kira kita ketahui. Apakah kita menyaksikan dimulainya era baru dalam robotika?
Sistem kecerdasan buatan AI dan pembelajaran mesin dapat diuji dan dikembangkan di Ameca bersama sistem operasi robot Tritium yang canggih. Perangkat keras Ameca merupakan pengembangan berdasarkan penelitian sendiri untuk robotika humanoid dan dibangun di atas teknologi Mesmer secara mandiri yang canggih.
Robot Ameca, yang dikembangkan oleh Engineered Arts di Inggris, adalah robot humanoid yang fokus pada komunikasi sosial dan interaksi manusia. Ameca diperkenalkan pertama kali pada Desember 2021 melalui video yang menunjukkan gerakan dasar dan ekspresi wajah. Pada tahun 2022, ia debut di CES 2022 dan menunjukkan kemampuan berbicara dalam pesan Natal alternatif, menarik perhatian karena ekspresi wajahnya yang realistis.
Pada 2023, Ameca Generasi 2 dilengkapi dengan lebih banyak aktuator untuk gerakan wajah yang lebih ekspresif dan menggunakan AI berbasis GPT-3 untuk bercakap-cakap. Pada tahun 2024, robot ini dipindahkan ke National Robotarium di Skotlandia untuk penelitian interaksi manusia-robot. Desain Ameca menampilkan kulit karet netral gender dan ras, dengan tinggi sekitar 173 cm. Ia dilengkapi dengan sensor seperti kamera dan mikrofon untuk mengenali wajah dan emosi.
Ameca sering disebut sebagai "robot humanoid paling canggih di dunia" karena kemampuan ekspresi wajahnya yang luar biasa. Di MWC 2024, ia menjawab pertanyaan seperti "Apakah robot akan mengambil pekerjaan manusia?" dengan nada santai namun cerdas, misalnya, "Saya tidak tahu, tapi saya di sini untuk membantu, bukan menggantikan." Robot ini juga pernah "menolak" disentuh hidungnya dalam sebuah video, menambah kesan bahwa ia memiliki kepribadian.
Meskipun dianggap sebagai robot humanoid paling canggih, beberapa ahli mencatat ketergantungannya pada teleoperasi dan ketidakmampuannya untuk berjalan. Ameca digunakan untuk penelitian, hiburan, dan edukasi, serta bisa disewa untuk acara. Engineered Arts berencana terus mengembangkan Ameca untuk menambah kemampuan dan menjadikannya robot asisten standar di masa depan, khususnya dalam layanan publik, pendidikan, dan hiburan.
NEURA x NVIDIA bekerja sama untuk mendefinisikan ulang masa depan robotik

Robot 4NE-1 dari NEURA Robotics adalah robot humanoid canggih yang dikembangkan di Jerman. Dirancang untuk membantu manusia di rumah, tempat kerja, dan industri, robot ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk merespons suara, mengenali bahasa, nada, dan emosi. Dengan tinggi sekitar 170-180 cm dan berat 60-80 kg, 4NE-1 dapat mengangkat beban hingga 20 kg dan memiliki lengan yang dapat disesuaikan.
Robot ini dilengkapi dengan sensor sentuh yang sangat peka, teknologi deteksi manusia tanpa kontak fisik, dan kemampuan penglihatan 3D. 4NE-1 dapat melakukan berbagai tugas, seperti membersihkan, mengatur barang, dan menyiapkan makanan. Dilengkapi dengan layar interaktif, robot ini dapat berkomunikasi dengan manusia.
NEURA Robotics bekerja sama dengan Nvidia untuk mengembangkan robot ini lebih lanjut, dan meski belum ada jadwal pasti untuk produksi massal, 4NE-1 dianggap siap untuk diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari. Visioner NEURA Robotics, David Reger, menyatakan bahwa 4NE-1 dirancang untuk meningkatkan interaksi manusia dan robot serta membebaskan orang dari pekerjaan rutin.
Unitree Memperkenalkan | Agen Humanoid G1 Unitree | Avatar AI | Harga mulai $16K atau 261,6 Juta Rupiah.

Robot Unitree G1 adalah produk terbaru dari Unitree Robotics, perusahaan asal China, yang diperkenalkan pada Mei 2024 dan tersedia pada Agustus 2024. G1 memiliki tinggi 1,27 meter dan dapat dilipat menjadi 0,69 meter untuk penyimpanan, dengan berat sekitar 35 kg. Robot ini memiliki desain humanoid yang kompak dan lincah, serta mampu bergerak dengan kecepatan hingga 2 meter per detik dan melakukan gerakan kompleks, termasuk tendangan berputar dan tarian.
G1 dilengkapi dengan teknologi AI dan sensor seperti LIDAR 3D serta kamera kedalaman Intel RealSense untuk navigasi. Baterai 13. 000 mAh memberikan waktu operasi sekitar 2 jam. Tangan G1 memiliki tiga atau lima jari, mampu mengangkat beban hingga 3 kg per tangan, dan dirancang untuk tugas manipulasi sederhana. Harganya sekitar 16. 000 USD atau 256 juta rupiah, menjadikannya lebih terjangkau dibandingkan robot humanoid lain..
Robot ini cocok untuk pendidikan, penelitian, hiburan, dan aplikasi industri ringan, difokuskan pada aksesibilitas. G1 lebih kecil dan murah dibandingkan dengan Unitree H1, tetapi tetap menawarkan kemampuan fleksibilitas dan AI. G1 telah menjadi populer pada Maret 2025, berkat harga yang kompetitif dan fungsi mengesankan, serta dukungan komunitas yang mengembangkan aplikasi baru untuk robot ini.
Untuk menilai popularitas Unitree G1 dibandingkan dengan robot humanoid lainnya, terdapat beberapa faktor penting yang bisa dipertimbangkan, yaitu harga, aksesibilitas, kemampuan, eksposur media, dan adopsi pengguna hingga Maret 2025. Unitree G1 dijual mulai dari 16. 000 USD, yang lebih murah dibandingkan pesaingnya seperti Tesla Optimus dan Boston Dynamics Atlas. Harga yang terjangkau membuat G1 menarik bagi pengguna individu, penelitian, dan pendidikan.
Kemampuan G1 termasuk gerakan akrobatik dan manipulasi objek, serta pembelajaran AI. Video demonstrasinya sering viral, menunjukkan fleksibilitas robot ini. Meskipun G1 sederhana dibandingkan Atlas, G1 tetap kompetitif dalam mobilitas dengan harga yang lebih rendah.
Selama ini robot hanya terbatas untuk membawakan kopi atau membersihkan lantai, namun, ketika mereka mulai menguasai kung fu dan melucuti senjata manusia dengan kecepatan Bruce Lee (atau hampir), situasi ini setidaknya layak mendapat perhatian, demikian ulasan dari artikel Futuro Prossimo, 5 Maret 2025. Robot ini memiliki 23 hingga 43 motor sendi, tergantung pada konfigurasinya, yang memungkinkannya untuk berjalan, melompat — dan tampaknya juga mempelajari seni bela diri. G1 juga mendapat perhatian besar di media teknologi dan sosial, terutama setelah pengumuman produksi massal pada Agustus 2024.
Unitree G1 dirancang untuk pendidikan dan penelitian, menarik banyak institusi karena harga yang lebih rendah dibandingkan robot lain. G1 unggul dalam kombinasi biaya rendah dan ketersediaan, menjadikannya kandidat kuat untuk menjadi robot humanoid mainstream pertama. G1 cukup populer di segmennya, dengan keunggulan harga dan kemampuan, tetapi popularitasnya tergantung pada distribusi dan aplikasi nyata ke depannya.
Unitree, mengatakan tidak berencana untuk meluncurkan model rumah tangga dalam waktu dekat karena masalah keamanan, robot humanoid untuk penggunaan rumah tangga akan hadir setelah versi industri, dengan alasan perlunya "mempertimbangkan lebih banyak masalah keselamatan," menurut South China Morning Post.
"Tidak mudah untuk memprediksi dengan tepat berapa lama waktu yang dibutuhkan, [tetapi] saya pikir itu tidak akan terjadi dalam dua atau tiga tahun ke depan," kata pendiri dan CEO Wang Xingxing pada acara pemerintah di Beijing minggu lalu.
Awal bulan ini, Universitas Tongji Shanghai membeli 10 robot H1-2 dan aksesorisnya termasuk kamera dan sensor lidar dengan total nilai 8,25 juta yuan (US$1,14 juta atau 18.878 Miliar Rupiah), yang menandai transaksi terbesar Unitree hingga saat ini. (takasitau, jkt, updated 30/03/25)
UBTECH Swarm Intelligence: Walker S1 Factory Training 2

Menyebut dirinya sebagai pencipta robot - Humanoid Service Robot. Walker bentuk jadi dari misi UBTECH untuk menghadirkan robot ke setiap rumah. Dipromosika robot yang daptif terhadap berbagai jenis medan, keseimbangan mandiri dan tahan gangguan, koordinasi tangan-mata untuk manipulasi objek, fleksibilitas seluruh tubuh untuk interaksi yang aman, navigasi U-SLAM dan perencanaan jalur otonom, pengenalan wajah/objek/pemandangan, interaksi multimoda, kontrol rumah pintar. dengan tinggi 145 cm dan berat 77 kg, terkoneksi Wifi, masa baterai 2 jam. Salah satu fugsi adalah sebagai Smart Home Control, Kontrol Rumah Pintar, Walker memiliki antarmuka rumah pintar yang terbuka dan nyaman, yang dapat digunakan untuk membantu pengguna mengendalikan lampu, peralatan, soket, dan perangkat rumah lainnya secara mandiri sesuai dengan kebutuhan. UBTech Robotics, produsen robot humanoid seri Walker S, berkantor pusat di Shenzhen, Tiongkok, dengan pabrik yang juga berlokasi di Shenzhen.
UBTech Robotics telah memperkenalkan Tien Kung Xingzhe, robot humanoid seukuran manusia untuk keperluan penelitian, dengan harga 299.000 yuan (US$41.200 atau 679 juta rupiah), seiring dengan semakin gencarnya industri robotika negara itu dalam mendorong terciptanya mesin canggih yang lebih terjangkau. Robot ini dikembangkan bekerja sama dengan Beijing Humanoid Robot Innovation Center (X-Humanoid) itu kini tersedia untuk dipesan di muka, dengan pengiriman diharapkan pada kuartal kedua, demikian pengumuman UBTech pada hari Rabu, menurut The Straits Times. (takasitau, jkt, updated 30/03/25)
Fourier Luncurkan Robot Humanoid Generasi Berikutnya GR-2

Fourier Luncurkan Robot Humanoid Generasi Berikutnya GR-2. Fourier meluncurkan robot humanoid GR-2 terbarunya Dengan peningkatan luar biasa di seluruh perangkat keras, desain, dan perangkat lunak. Dengan tinggi 175 cm dan berat 63 kg, GR-2 baru ini memiliki 53 derajat kebebasan yang memungkinkan berbagai gerakan. Perkiraan dihargai sampai dengan 100.000 dollar atau sekitar 1,63 milyard rupiah. Tangannya yang cekatan dengan 12 Derajat Kebebasan yang dilengkapi dengan enam sensor taktil tipe array meningkatkan kemampuannya untuk menangani tugas-tugas rumit. Robot ini juga dilengkapi baterai yang dapat dilepas dengan kapasitas dua kali lipat dari pendahulunya yang memperpanjang waktu operasionalnya hingga satu jam, membuatnya cocok untuk berjalan jauh dan aktivitas berat lainnya.
Sebelumnya, Fourier Intelligence, Perusahaan yang berkantor pusat di Shanghai meluncurkan generasi pertama robot humanoid tahun ini, yang diberi nama GR-1. Platform humanoid ini memiliki 40 derajat kebebasan yang tersebar di seluruh tubuhnya, yang berukuran tinggi 1,65 m dan berat 55 kg. Modul sendi yang dipasang di pinggul robot mampu menghasilkan torsi puncak 300 Nm, yang memungkinkannya berjalan dengan kecepatan 5 km/jam dan membawa barang seberat 50 kg.
Meet CyberOne | MWC 2023

Xiaomi, produsen elektronik konsumen besar asal Tiongkok, telah memperkenalkan robot humanoid bipedal berukuran penuh yang disebut CyberOne. Tingginya 177 sentimeter dan beratnya 52 kilogram, serta dilengkapi dengan 21 derajat kebebasan, dengan "modul OLED melengkung untuk menampilkan informasi interaktif secara real-time. Xiaomi menganggap CyberOne adalah sebuah simbol, pengembangannya diharapkan akan melahirkan lebih banyak skenario aplikasi di bidang lain, dan bahwa teknologi CyberOne juga akan diterapkan ke lebih banyak produk Xiaomi di masa depan.
Shockingly Human-like Movement: ENGINEAI's New Tesla Bot Competitor, SE01 Humanoid Robot

SE01 dari Engine AI, yang akan dibanderol dengan harga antara $20.000 hingga $27.000.(441,45 juta rupiah) dengan 32 derajat kebebasan, serta torsi sendi hingga 330 Newton-meter, ia unggul dalam fleksibilitas dan gerakan kompleks. SE01 dengan body alumunium dan memiliki tinggi 180 cm dan berat 80 kg, dengan baterai untuk 2 jam memiliki kebebasan dengan kepala dan tangan yang bisa dilepas dan program open source. Ditambah lagi, ia memiliki gaya berjalan alami dengan kecepatan berjalan 3 km/jam, Salah satu fitur menonjol SE01 adalah sistem jaringan saraf ujung-ke-ujungnya yang canggih. Teknologi terobosan ini mengatasi tantangan lama dalam robotika: menciptakan gaya berjalan alami seperti manusia. Dilengkapi dengan prosesor ganda dari NVIDIA dan Intel, serta tiga set kamera stereo presisi tinggi, SE01 menawarkan sistem jaringan saraf visual yang canggih. Pengembangan juga didukung ahli dari UC Berkeley, Universitas Tsinghua dan Purdue. Engineri juga mengeluarkan versi robot lebih kecil: PM01 dengan tinggi 138 cm dan berat 40 kg, kebebasan 23 derajat.
Watch XPENG's New Iron Robot Working in a Factory

Robot Iron adalah humanoid pertama yang dikembangkan oleh XPeng, sebuah perusahaan kendaraan listrik dari Tiongkok, yang diperkenalkan pada AI Day 2024. Dengan tinggi sekitar 5 kaki 8 inci dan berat 70 kilogram, Iron memiliki lebih dari 60 sendi dan kebebasan gerak 200 derajat. Tangan robot ini memiliki 15 derajat kebebasan dan umpan balik sentuhan, memungkinkan manipulasi objek dengan presisi tinggi.
Iron ditenagai oleh chip AI Turing yang dirancang oleh XPeng, yang mampu menangani model AI dengan 30 miliar parameter dan berfungsi lebih cepat dari standar industri. Ia juga dilengkapi dengan sistem Eagle Vision untuk berjalan secara otonom dan berinteraksi dengan lingkungan serta sistem Tianji AIOS untuk komunikasi.
Saat ini, Iron digunakan dalam lini produksi XPeng untuk merakit kendaraan listrik model P7. Rencana masa depan mencakup penggunaan sebagai asisten pribadi di berbagai sektor, termasuk ritel dan rumah tangga. Peluncuran Iron menempatkan XPeng bersaing dengan Tesla, yang juga mengembangkan robot bernama Optimus. XPeng berkomitmen untuk berinvestasi dalam pengembangan robot humanoid, dengan rencana produksi massal untuk versi L3 pada tahun 2026. Iron mencerminkan ambisi XPeng untuk mengintegrasikan AI dan robotika dalam ekosistem mobilitasnya.
PUDU D9: The First Full-sized Bipedal Humanoid Robot by Pudu Robotics

PUDU D9 adalah robot humanoid bipedal pertama dari Pudu Robotics, diluncurkan pada Desember 2024. Dengan tinggi 1,7 meter dan berat 65 kg, robot ini memiliki 42 derajat kebebasan gerak dan mampu membawa beban hingga 20 kg.
Ditenagai oleh AI canggih dan sistem navigasi visual, PUDU D9 bisa berjalan hingga 2 m/s, menavigasi tangga dan lereng, serta melakukan tugas presisi dengan tangan PUDU DH11. Dirancang untuk melayani berbagai sektor seperti manufaktur, ritel, dan layanan, robot ini menawarkan interaksi alami dan mobilitas dinamis, menjadikannya inovasi menjanjikan dalam robotika komersial. Robot bipedal adalah Robot yang memiliki dua kaki. Pembentukan dan Transisi Gaya Berjalan Robot Bipedal Berdasarkan Sinergi Kinematika dalam Pergerakan Manusia.
.
Booster T1 at CES is Unstoppable

Robot Booster T1 adalah robot humanoid open-source yang dikembangkan oleh Booster Robotics, dirancang khusus untuk kebutuhan pengembang dan peneliti robotika. Berikut adalah informasi singkat yang diketahui tentangnya:
Desain Fisik: Booster T1 memiliki tinggi 1,2 meter dan berat sekitar 30 kg, menjadikannya ringan, fleksibel, dan tahan banting. Bodinya terbuat dari plastik rekayasa berkekuatan tinggi dan logam, mampu menahan benturan dan jatuh.
Kemampuan Gerak: Robot ini memiliki sistem kontrol gerakan canggih dengan lebih dari 200 TOPS (Tera Operations Per Second) performa AI, memungkinkan gerakan kompleks seperti berdiri dari posisi terbaring, melakukan kungfu, bermain sepak bola, dan pemulihan setelah jatuh (fall recovery).
Fitur Teknologi: Dilengkapi dengan kamera kedalaman, LiDAR, array mikrofon 6 lingkaran, dan speaker. Robot ini kompatibel dengan ROS2 (Robot Operating System 2), mendukung API lengkap, dan memiliki opsi dukungan LLM (Large Language Model). Baterainya bertahan hingga 1,5 jam.
Tujuan Penggunaan: Ditujukan untuk pengembang, Booster T1 mendukung pengembangan sekunder melalui SDK (Software Development Kit) dan koneksi aplikasi mobile via Bluetooth untuk kontrol real-time. Cocok untuk penelitian, pendidikan, dan eksperimen industri.
Prestasi: Robot ini menarik perhatian di ajang seperti Konferensi Robotika Dunia 2024 dan menjadi mitra resmi RoboCup, menunjukkan kemampuannya dalam skenario bermain sepak bola serta kompetisi seperti lomba balap dan penghindaran rintangan di IEEE-RAS Humanoids Conference.
Booster T1 menonjol karena sifatnya yang open-source, biaya terjangkau dibandingkan robot sejenis, dan fokus pada kolaborasi global untuk inovasi robotika. Robot ini mencerminkan misi Booster Robotics untuk mendorong produktivitas dan aksesibilitas teknologi humanoid.
Booster T1 bekerja dengan sangat baik dalam skenario kickball, tahan jatuh, dan mendukung pengembangan sekunder. Booster ini memiliki 23 derajat kebebasan, dapat bergerak ke segala arah, berdiri sendiri, memiliki fungsi penginderaan dan pemosisian, serta memiliki kemampuan anti-tabrakan yang luar biasa. Booster ini menawarkan daya komputasi AI sebesar 200 TOPS, mendukung kombinasi model yang besar, dan disukai oleh para pengembang.
RoboCup adalah kompetisi robotika internasional terkemuka, yang bertujuan untuk membuat tim sepak bola robot humanoid yang sepenuhnya otonom memenangkan pertandingan berdasarkan peraturan FIFA pada pertengahan abad ke-21 melawan juara Piala Dunia saat ini. Kompetisi ini menarik tim dari lebih dari 60 negara setiap tahunnya dan secara signifikan memengaruhi penelitian robotika dan kecerdasan buatan.
.
Newest Honda ASIMO Robot Moves Like A Human | Mashable

ASIMO adalah robot humanoid yang dikembangkan oleh perusahaan Jepang, Honda. Berikut adalah apa yang diketahui tentang ASIMO:
ASIMO (singkatan dari Advanced Step in Innovative Mobility) diperkenalkan pertama kali oleh Honda pada tahun 2000. Robot ini dirancang untuk menyerupai manusia dalam hal gerakan dan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan. ASIMO memiliki tinggi sekitar 130 cm (4 kaki 3 inci) dan berat 54 kg, dengan penampilan yang mirip astronot kecil karena "ransel" di punggungnya yang berisi baterai dan sistem kontrol.
Mobilitas: ASIMO bisa berjalan dan berlari dengan gaya yang menyerupai manusia, mencapai kecepatan hingga 6 km/jam. Ia juga mampu menaiki dan menuruni tangga, sesuatu yang cukup revolusioner untuk robot pada masanya.
Interaksi: Dilengkapi dengan sensor dan kamera di kepalanya, ASIMO dapat mengenali wajah, suara, gerakan, dan lingkungan sekitarnya. Ia bisa merespons perintah suara, mengenali hingga 10 wajah berbeda, dan bahkan menawarkan jabat tangan saat mendeteksi isyarat tertentu.
Keseimbangan dan Navigasi: Robot ini memiliki sensor laser dan inframerah untuk mendeteksi permukaan tanah serta rintangan, memungkinkannya bergerak secara otonom dengan peta yang telah diprogram sebelumnya.
Honda mulai mengembangkan teknologi robot humanoid sejak 1980-an, dengan serangkaian prototipe seperti seri E (1986-1993) dan seri P (1993-1997), sebelum akhirnya meluncurkan ASIMO pada tahun 2000 di Pusat Penelitian Teknik Fundamental Wako, Jepang. Nama "ASIMO" secara resmi berarti Advanced Step in Innovative Mobility, meskipun banyak yang mengira itu adalah penghormatan kepada Isaac Asimov—Honda sendiri tidak pernah mengonfirmasi asumsi ini.
ASIMO telah tampil di berbagai acara di seluruh dunia, termasuk membuka sesi perdagangan di New York Stock Exchange pada 2002 dan demonstrasi di museum seperti Miraikan di Tokyo. Namun, pada Juli 2018, Honda mengumumkan bahwa mereka menghentikan pengembangan ASIMO untuk fokus pada aplikasi teknologi robotik yang lebih praktis, seperti robot asisten atau teknologi avatar yang dikendalikan jarak jauh. Penampilan publik terakhir ASIMO tercatat pada Maret 2022.
NVIDIA Just Changed Robotics Forever With GR00T N1 – See It in Action!

Robot GR00T N1, resmi disebut NVIDIA Isaac GR00T N1, adalah model robot humanoid pertama di dunia yang bersifat open-source dan dapat disesuaikan. Dikenalkan oleh NVIDIA pada GTC 2025 pada 18 Maret 2025, tujuan model ini adalah untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan keterampilan robot. GR00T N1 dapat memahami instruksi multimodal, seperti bahasa dan gambar, serta melakukan tugas di berbagai lingkungan, baik untuk rumah tangga maupun industri.
Model ini memiliki arsitektur sistem ganda yang terinspirasi oleh cara manusia berpikir, kombinasi kedua sistem ini memungkinkan robot untuk bertindak cepat sekaligus membuat keputusan yang lebih kompleks.
Sistem 1 berfungsi sebagai model "berpikir cepat" untuk pergerakan yang presisi, menyerupai refleks atau intuisi manusia. Sistem ini menerjemahkan rencana menjadi gerakan robot yang presisi dan berkelanjutan.
Sistem 2 berfungsi sebagai model "berpikir lambat" untuk analisis dan perencanaan tindakan, yang didukung oleh model bahasa-visi (vision-language model). Sistem ini menganalisis lingkungan, memahami instruksi, dan merencanakan tindakan secara metodis..
GR00T N1 dilatih dengan berbagai data, termasuk data nyata dan sintetis. Dengan penggunaan data sintetis, performanya meningkat signifikan. Robot ini dapat melakukan banyak tugas, termasuk merapikan rumah secara otomatis. Model ini tersedia secara open-source melalui platform seperti Hugging Face dan GitHub, mendukung kolaborasi dengan perusahaan robotika terkemuka.
NVIDIA juga memperkenalkan alat tambahan untuk mendukung pengembangan robot, dan CEO mereka, Jensen Huang, menyatakan bahwa GR00T N1 membuka era baru dalam robotika untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja global.
Surena IV Robot Demonstration

Surena 4 atau IV adalah platform robot humanoid yang dirancang untuk mempelajari penggerak bipedal, manipulasi, dan AI. Generasi terbaru dari serangkaian model humanoid, versi ini dapat berjalan di medan yang tidak rata dan menggenggam objek dengan kontrol gaya, termasuk pena yang digunakan untuk menulis namanya. Robot ini juga digunakan untuk memberikan hiburan di acara-acara khusus dan untuk menarik minat para siswa untuk berkarier di bidang teknik.
Surena IV dibuat oleh tim dari Center of Advanced Systems and Technologies (CAST) di Universitas Teheran, Iran, dipimpin oleh Dr. Aghil Yousefi-Koma. Proyek ini melibatkan lebih dari 50 peneliti dan didanai oleh R&D Society of Iranian Industries and Mines, Industrial Development and Renovation Organization (IDRO), serta wakil presiden bidang sains dan teknologi Iran. Tujuan utama sebagai platform penelitian robotika, dengan fokus pada kemajuan teknologi untuk perdamaian dan kemanusiaan
Robot Surena IV dengan tinggi 1,7 meter, berat 68 kg, dengan 43 DoF (terutama pada tangan untuk ketangkasan lebih baik). Kecepatan berjalan meningkat menjadi 0,7 km/jam, dapat berjalan di medan tidak rata berkat sensor kontak di telapak kaki. Dilengkapi stereo kamera, sensor gaya/torsi, encoder pada semua sendi, unit pengukur inersia (IMU), dan sistem text-to-speech. Kemampuan termasuk meniru pose manusia, menggenggam botol air, menulis di papan tulis, dan mengambil selfie. Desain lebih ringan dan kompak dibandingkan Surena III, menggunakan teknologi cetak 3D SLA dan aktuator kustom. Frekuensi kontrol meningkat ke 200 Hz dengan papan FPGA, memungkinkan kontrol online dan estimasi gerakan.
Iran mengembangkan robot humanoid seri Surena sejak 2008, dengan model utama:
Surena I (2008): Robot dasar, tinggi 1,65 m, bergerak dengan roda, bisa bicara bahasa Persia.
Surena II (2010): Tinggi 1,45 m, berjalan perlahan, meniru gerakan manusia.
Surena III (2015): Tinggi 1,9 m, berjalan di permukaan tidak rata, naik tangga, kenali wajah, kecepatan 0,3 km/jam.
Surena Mini (2017): Tinggi 50 cm, untuk penelitian dan bantu anak autis, bisa menari.
Surena IV (2019): Tinggi 1,7 m, kecepatan 0,7 km/jam, 43 DoF, meniru pose, menulis, ambil selfie, pakai kamera stereo dan sensor canggih.
Meskipun tidak secepat atau sefleksibel robot seperti Atlas (Boston Dynamics) atau Asimo (Honda) ataupun robot humanoid China saat ini, Surena menunjukkan kemajuan signifikan dalam robotika Iran, dengan inspirasi dari Asimo dalam desain dan fungsi.
(25/04/25)
Iggy Rob dari Jerman

Iggy Rob adalah robot humanoid pertama dari Igus, perusahaan spesialis motion plastics asal Jerman, dirancang untuk otomatisasi industri dengan harga terjangkau, €47.999 (sekitar $54.448).
Berukuran 1,7 meter, robot ini memiliki dua lengan ReBeL Cobot, tangan bionik, dan bergerak dengan platform mobile ReBeL Move beroda, bukan kaki, untuk stabilitas dan kompatibilitas dengan infrastruktur pabrik. Dilengkapi sensor LiDAR, kamera 3D, dan perangkat lunak Igus Robot Control dengan antarmuka ROS2, Iggy Rob mampu beroperasi hingga 8 jam dengan sekali pengisian daya, mengangkut beban hingga 50 kg, dan muatan tambahan 100 kg.
Robot ini cocok untuk tugas seperti transportasi internal, layanan resepsionis, hingga membersihkan peralatan makan di kantin, dengan aplikasi internal Igus untuk memasukkan komponen ke mesin cetak injeksi.
Program “Test before Invest” memungkinkan perusahaan menguji robot sebelum membeli. Dengan harga jauh lebih rendah dibandingkan robot humanoid lain (2-3 kali lebih mahal), Iggy Rob menawarkan solusi praktis dan skalabel, didukung oleh prediksi bahwa 20 juta robot humanoid akan digunakan di industri pada 2030.
(07/05/25)