
Takasitau dari Berbagai Sumber
"Washington didesak untuk berhenti mengirim senjata ke Israel, setelah serangan ini".
Serangan Israel terhadap sekolah yang menjadi tempat penampungan bagi pengungsi Palestina di Kota Gaza telah menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, menurut pejabat Palestina yang memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat, Al Jazeera 10 Agustus 2024. Hamas mengutuk ‘eskalasi yang berbahaya’ sementara Qatar menyebut serangan tersebut sebagai ‘kejahatan brutal terhadap warga sipil yang tidak berdaya’. Sementara Israel berdalih seperti biasanya, menyerang Hamas.
Sementara sehari sebelumnya dilaporkan France 24. 9 Agustus 2023, bahwa lusinan warga Palestina tewas atau terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi di dekat kota Khan Yunis di Gaza selatan, kata sumber rumah sakit. Ini adalah serangan Israel keempat terhadap sebuah sekolah dalam empat hari. Sumber-sumber Palestina mengatakan sedikitnya 29 orang tewas pada hari Selasa dalam serangan terhadap sebuah sekolah yang digunakan untuk menampung pengungsi di Gaza, insiden keempat dalam empat hari, dan Hamas menyalahkan Israel atas kematian tersebut.
Al Jazeera, 10 Agustus 2024, Kecaman internasional mengalir ketika para dokter berjuang untuk mengatasi orang-orang yang terluka dan mayat orang yang terbunuh – banyak yang hancur berkeping-keping. Sebelumnya, UNRWA mengatakan militer Israel telah memaksa 60.000 hingga 70.000 orang mengungsi dari Khan Younis menuju kawasan al-Mawasi yang sudah padat penduduknya. Namun begitu. AS masih akan memberi Israel $3,5 miliar untuk dibelanjakan pada senjata dan peralatan militer karena meningkatnya kekhawatiran bahwa perang akan meluas menjadi konflik regional setelah pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Teheran dan seorang komandan Hizbullah di Beirut. Setidaknya sampai saat ini telah tewas 39.790 orang dan 92.002 luka-luka dalam perang Israel di Gaza.
Dari New Arab, 10 Agustus 2024, Pemboman terhadap sekolah dan masjid Al-Tabeen menuai kritik dari seluruh Timur Tengah dan sekitarnya serta seruan untuk gencatan senjata, setelah mediator internasional mengundang pihak-pihak yang bertikai untuk melanjutkan perundingan menuju gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera yang telah lama ditunggu-tunggu.
Tim penyelamat pertahanan sipil mengatakan tiga rudal Israel menghantam kompleks di Kota Gaza ketika orang-orang sedang melaksanakan salat subuh. “Mereka menjatuhkan sebuah rudal ke arah mereka ketika mereka sedang salat,” kata seorang wanita, yang berduka atas kematian seorang anak yang dibungkus dalam kantong jenazah plastik.
Kantor Netanyahu pada hari Kamis mengatakan Israel akan mengirimkan perunding "untuk menyimpulkan rincian penerapan kesepakatan", setelah adanya undangan bersama dari Amerika Serikat, Mesir dan Qatar. Namun Para pejabat Hamas, beberapa analis dan kritikus di Israel mengatakan Netanyahu berupaya memperpanjang perjuangan demi keuntungan politik.
Pembunuhan Ismail Haniyeh dari Hamas pada tanggal 31 Juli saat berkunjung ke Teheran telah mengesampingkan perundingan gencatan senjata. Iran dan Hamas menyalahkan Israel, namun mereka belum berkomentar secara langsung.
Seperti sebelumnya, Israel berambisi menghabisi warga Palestina dengan berbagai cara: pengboman, penembak jitu, kelaparan, kesengsaraan karena di dorong perpindah setuiap waktu. Skenario pengusiran dan menghabisi warga Palestina dilakukan sejak peristiwa Nakba, dengan intimidasi, yang dulu sukses dilakukan, namun sekarang, pintu serba tertutup. Warga Gaza terkurung dalam area sepanjang 40 km dan lebar 10 km an,
Jika kita baca berita tentang bencana alam yang merenggut puluhan orang, kita langsung ter-iba, merasakan penderitaan mereka, karena alam berkehendak. Namun ini pelakunya institusi resmi, yang membanggakan sendiri satu-satunya negara demokrasi di semenanjung Arab. Namun dipimpin politisi AS dan Barat, mengabaikan kemanusiaan.
Tidak ada rasa keamanan baik di Gaza dan sebagian melanda West Bank setiap harinya. Karena kekejaman terhadap kemanusiaan, tidak ada pembelaan yang dibenarkan kepada zionis Israel dalam melakukan penindasan bertahun-tahun. Pembelaan ke Israel seberapa-pun kecilnya menjadi hal yang absurd dan di luar logika serta nilai moral, atau kepercayaan agama, kecuali Talmud-kepercayaan mereka.
Lebih lengkap baca link berikut:
(Takasitau, Jkt 11/08/24 refines)